41-50
rumah dan batu habislah rebah
sekalian orang teraba-raba
laksana ikan yang kena tuba
ada yang makan minum mengasingkan diri
bercerailah dengan anak istri
seperti bahasa Arab nafsi-nafsi
masing-masing melepaskan diri
diceritakan oleh segala pandita
pada yakum al-kiamat nafsi dikata
tatkala jaman peruntungan kita
di dalam dunia sudahlah nyata
itu pun pepatah akan salahnya
takdir Allah Taala atas hamba-Nya
fa' al li-ma yurid inilah dalilnya
Allah Taala berbuat sekehendaknya
ada yang di lorong ada yang di pekan
meminta rezekinya suaranya perlahan
seraya menyembah mengangkatkan tangan
"memohon sesuap ayapan
perut hatiku sangatlah lapar
tulang dan sendi habislah gemetar
berdiri duduk tiadalah segar
urat dan tulang tiadalah tegar"
subhana'llahu heran terpekur
hati di dalam sangatlah hancur
tiadalah takut pada raja dan fetor
memohonkan rezeki dibawah bertutur
setengahnya pergi mendapat Inggris
orang besar bergelarkan komisaris
memohonkan rezeki sambil menangis
"perutku pedis bagai diiris"
raja pun kasihan kepada hambanya
barang y[ang] dimohonkan dikurnianya
/5r/ Wolanda Inggris murah hatinya
barang y[ang] dipinta seraya diberinya
setengahnya masuk ke dalam rimba
warna mukanya pucat berubah
makan daun kayu lakulah rebah
laksana ikan yang kena tuba
Labels: Transkripsi Syair Kerajaan Bima