KecilBumi

Sunday, August 19, 2007

Persahabatan



Ia bisa menjadi semu dan bisa juga menjadi kekal. Saat tahun berbilang dan ia tumbuh bersama, nyawanya menyatu dengan isak, tawa, marah, sayang, dan juga perasaan rindu.

Kuatnya bergantung pada pengertian dan penerimaan. musuhnya permintaan dan tuntutan. Sederhana saja. Bukan aturan dan syarat. Hanya kepekaan dan lepas hati.

Warnanya biru kehijauan. Toska. Damai dan memberi rasa tentram. Kata-katanya lembut dan bersuara merdu. Hampir tidak terdengar cacian dan maki. Atau kecemburuan bergejolak. Nafasnya bernyanyi tembang cinta dan kasih.

Wajahnya malaikat yang turun ke bumi. Bersinar dan ramah.

Menerima hasrat pada damai. Mengolah rasa. Menakar emosi. Membentuk pilar dari terbawah. Luas dan tidak bertepi. Ujungnya tidak pernah terbentuk. Hanya bisa melihat dan bayangkan. Menjadi ide saja.

Tubuhnya cahaya bercampur nyawa. bergerak selalu mencari bentuk. Berubah raga. Ikut pada sempurna manusia. Dan bilangan hari.

Saat raga meregang dan mati. Ia menjadi mimpi. Menyisakan cerita. Mengenangkan semua. Hidup dia menjadi kekal. Berteman kata dan gerak badan. Bercerita seperti dongeng.

Maka ia menjadi kekal. Karena itulah nasib dan garis baginya. Indah saja.

Tak usah mencari dengan nafsu. Biarkan saja dia datang. Berbagai bentuk menghampiri. Terima saja dengan senyum di bibir. Kadang menyamar marah dan benci. Kadang menjadi kelahi dan dengki. Buka saja pintu di hati. biarkan masuk menyapa dan hidup.

Anaknya bernama sahabat. Ibunya Surga. Ayahnya tidak berujud.

Tidak ada kematian sanggup menghukum. Hanya hidup dan selalu hidup. Menagislah dalam adanya. Kekal tidak berbatas usia. Tidak berbatas waktu.

Bernama kecil teman. Barbagai tempat berubah nama. Sama saja. Kekal saja.