KecilBumi

Tuesday, January 02, 2007

Mata Teduh

Langit khayangan. Saat berpindah tempat lebih cepat dari angin. Mata teduh saja. Buat aku berhenti. Mata itu. Malaikat lewat. Itu yang kusangka. Di langit khayangan aku melihat.

Banyak hari lewat. Banyak hujan juga lewat. Aku berhenti lagi. Mata itu. Ini bukan khayangan. Di bumi aku berpijak kaki. Malaikat turun. Itu yang kusangka. Mata itu masih sama teduhnya.

Kenapakah muncul dia dekat lahirku? Atau ajalku sudah demikian dekatnya?


Senin, 18 Desember 2006

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home